Koloid
A.Dispersi Koloid
Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut dengan sistem dispersi.Tepung kanji bila dimasuk- kan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi, dengan air sebagai medium pen-dispersi dan tepung kanji sebagai zat terdispersi.
Berdasarkan ukuran partikel hasil pendispersian dapat digolongkan menjadi tiga macam sistem dispersi, yaitu: larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi.
Perbedaan larutan sejati, koloid, dan suspensi
No
|
Larutan sejati
|
Koloid
|
Suspensi
|
1 | Diameter < 10-7cm | Diameter 10-7 cm – 10-5cm | Diameter > 10-5 cm |
2 | Satu fase | Dua fase | Dua fase |
3 | Jernih | Agak keruh | keruh |
4 | Homogen | Antara homogen dan heterogen | Heterogen |
5 | Tidak dapat disaring | Tidak dapat disaring | Dapat disaring |
6 | Tidak mengendap | Sukar mengendap | Mudah mengendap |
7 | Stabil | Relatif stabil | Tidak stabil |
8 | Amikron, dapat dilihat dengan mikroskop electron, tetapi tidak dapat dilihat dengan mikroskop ultra | Submikron, dapat dilihat dengan mikroskop ultra, tetapi tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa | Mikron, dapat dilihat dengan mikroskop biasa |
Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi yang menyusun sistem koloid, dapat dibedakan menjadi 8 sistem koloid
No
|
Fase terdispersi
|
Medium pendispersi
|
Nama koloid
|
Contoh
|
1 | Gas | Cair | busa | Buih sabun, ombak, limun, krem kocok (whipped cream) |
2 | Gas | Padat | Busa padat | Batu apung, lava, karet busa, biscuit |
3 | Cair | Gas | Aerosol cair | Kabut, awan, hairspray, obat semprot |
4 | Cair | Cair | emulsi | Susu, santan, minyak ikan |
5 | Cair | Padat | gel | Keju, mentega, nasi, selai, lateks, agar-agar, mutiara, semir padat, lem padat |
6 | Padat | Gas | Aerosol padat | Asap, debu, buangan knalpot |
7 | Padat | Cair | sol | Kanji, cat, tinta, putih telur, lumpur, semir cair, lem cair |
8 | Padat | Padat | Sol padat | Tanah, kaca, permata, perunggu, kuningan |
Campuran gas dengan gas tidak membentuk system koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan.
B.Sifat-Sifat Koloid
1.Efek Tyndall
Adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid.
2.Gerak Brown
Adalah gerakan acak/gerak lurus ke segala arah yang ditunjukkan oleh partikel koloid
3.Adsorpsi
Adalah penyerapan suatu molekul atau ion pada permukaan suatu zat. Suatu sistem koloid mempunyai kemampuan mengadsorbsi, sebab partikel koloid memiliki permukaan yang sangat luas.
Peristiwa adsorbsi digunakan dalam:
a.Penyembuhan sakit perut dengan menggunakan serbuk karbon (norit).
b.Proses pemurnian gula pasir.
c.Pencelupan serat wol, kapas atau sutera.
d.Deodoran dan antiperspirant (zat anti keringat) yang menghilangkan bau badan.
e.Daya adsorpsi dari koloid dalam tanah mampu menahan bahan makanan yang diperlukan tumbuhan, sehingga tidak terbawa oleh air hujan.
4.Koagulasi/Aglutinasi
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan atau pengendapan koloid. Koagulasi ada dua cara yaitu:
a.Cara mekanik, misalnya pemanasan, pendinginan, dan pengadukan.
b.Cara kimia, misalnya dengan penambahan larutan elektrolit.
Contoh: partikel karet dalam lateks dapat dikoagulasi dengan penambahan asam asetat.
Peristiwa koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:
a.Terbentuknya delta di muara sungai
b.Proses penutupan luka
c.Proses penjernihan air
d.Pengolahan karet dari bahan mentahnya (lateks)
5.Elektroforesis
Adalah pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik.
Beberapa kegunaan dari proses elektrolisis:
a.Untuk menentukan muatan suatu partikel koloid.
b.Untuk memproduksi barang industry yang terbuat dari karet.
c.Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan oleh cerobong asap pabrik.
Cerobong asap pabrik bagian dalam dilengkapi dengan “pengendap elektrostatika” berupa
lempengan logam yang diberi muatan listrik yang akan menarik dan menggumpalkan debu
halus dalam asap buangan.
6.Opalesensi
Adalah peristiwa dimana warna koloid pada sinar dating tidak sama dengan sinar pergi.
7.Sifat koligatif yang tidak jelas.
C.Koloid Liofob dan Koloid Liofil
Perbedaan sol liofob dan sol liofil:
Sol liofob
|
Sol liofil
|
Kurang stabil | Stabil, mantap |
Terdiri atas zat anorganik | Terdiri atas zat organic |
Bermuatan listrik tertentu | Muatan listrik tergantung pada medium |
Kekentalan rendah | Kekentalan tinggi |
Untuk koagulasi perlu sedikit elektrolit | Untuk koagulasi perlu banyak elektrolit |
Gerak Brown sangat jelas | Kurang menunjukkan gerak Brown |
Dibuat dengan cara kondensasi | Umumnya dibuat dengan cara dispersi |
Partikel terdispersi mengadsorpsi ion | Partikel terdispersi mengadsorpsi molekul |
Reaksinya irreversible | Reaksinya reversible |
D.Kestabilan Koloid
Kestabilan koloid dapat disebabkan oleh: adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid dan adanya fase terdispersi yang afinitasnya lebih tinggi daripada medium pendispersi.
Koloid yang dapat memberikan efek kestabilan terhadap koloid lain disebut koloid pelindung atau koloid protektif. Koloid pelindung banyak digunakan pada pembuatan es krim, tinta, cat, dan sebagainya.
Proses untuk menghilangkan ion-ion pengganggu kestabilan koloid disebut dialisis. Peristiwa dialisis dapat dipercepat dengan elektrodialisis, yaitu dengan memberikan elektroda-elektroda.
E.Pembuatan Koloid
Pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:
1.Cara kondensasi
Adalah cara pembuatan system koloid dengan mengubah partikel-partikel larutan sejati menjadi partikel-partikel koloid.
Pembuatan koloid secara kondensasi dapat dilakukan dengan:
a.Cara kimia
1). Hidrolisis
Cara ini dipakai untuk logam-logam seperti Al, Fe, dan Cr karena basa logam tersebut berbentuk koloid.
Contoh: pembuatan sol Fe(OH)3
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(l)
2).Reaksi reduksi-oksidasi
Sol logam seperti sol emas dapat diperoleh dengan mereduksi larutan garamnya, menggunakan reduktor nonelektrolit seperti formaldehid.
2 AuCl3 + 3 HCHO + 3 H2O → 2 Au + 6 HCl + 3 HCOOH
Sol belerang dan iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion sulfida dan iodida.
2 H2S + SO2 → 3 S + 2 H2O
5 HI + HIO → 3 I2 + 3 H2O
3).Reaksi pengendapan
Dua buah larutan encer yang masing-masing mengandung elektrolit dicampurkan sehingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid.
As2O3 + 3 H2S → As2S3 (s) + 3 H2O
AgNO3 + NaCl → AgCl (s) + NaNO3
Cara fisis
Cara fisis dilakukan dengan pendinginan, penggantian pelarut, dan pengembunan uap.
2.Cara dispersi
Yaitu menghaluskan partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel yang berukuran koloid.
Beberapa cara disperse yang sering dilakukan adalah:
Cara mekanik
Dengan penggerusan/penggilingan lalu didispersikan dalam medium pendispersi, untuk mencegah penggumpalan ditambahkan zat pemantap (stabilizer).
Cara peptisasi
Dengan menambahkan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis.
Cara busur Bredig (cara elektrodispersi)
Cara ini khusus untuk membuat sol logam. Dua kawat logam yang berfungsi sebagai elektroda dicelupkan ke dalam air, kemudian kedua ujung kawat diberi loncatan listrik.
0 komentar:
Posting Komentar